Oktober 31, 2007

amarah: respon/pilihan?

seorang teman pernah bertanya: menurut tika, marah itu pilihan atau respon? jawabanku marah adalah respon reaksi dari seseorang yg menganggap sesuatu yg telah membuat marah itu tidak sesuai dengan mindsetnya, bisa jadi hingga membuat harga diri terluka. tapi teman itu bilang marah adalah pilihan, ketika bayi memecahkan vas bunga yang kita sayang, sebenernya kita sangat marah, tetapi kita memilih tidak marah kepada bayi itu karena dia hanya seorang bayi yang tidak tahu apa2. konsep ini sebenernya masih belum bisa kuterima, tapi teman ini adalah orang kedua yang menanyakan ke aku apakah amarah merupakan sebuah pilihan/ bukan. Terkadang amarah menjadi suatu keharusan agar harga diri tetap terjaga, aku masih ingat seorang yg kuat islamnya berkata Alloh menciptakan manusia dengan harga diri mereka, yang membedakan dirinya dengan mahkluk lain. I think he's rite. Bila seorang manusia hilang harga diri, apalagi yang bisa dibanggakan dan menjadikannya beda dengan mahkluk lain. Bila hanya kenyang perut & ketidakperdulian yang memenuhi isi otak lalu menggunakan segala cara bahkan yang memalukan sekalipun, nilai apa yang dimiliki si manusia itu kecuali kehinaan.

Tidak ada komentar: