Januari 25, 2008

sakit hati

Sudah sekian lama tapi sakit hati ini masih terasa kental. sakit hati atas titahku yang tak diindahkan, sakit hati atas pengabaian, sakit hati atas posisi anak yang selalu dipersalahkan, sakit hati atas keadaan&hidup yang bergulir kacau, sangat kacau sampai-sampai aku tak tahu harus membenahi hidup dari sisi mana. terlalu kacau dalam kurun waktu bertahun2. apa salah kalau dasar pengalaman inilah yang membuatku enggan menikah. lidah memang tak bertulang jika ada orang bilang pengalaman orangtua belum tentu dialami anak. Karena ketakutan pengalaman yang dialami sendiri lebih lekat dalam otak seperti stiker dan jadi bayangan hitam yang selalu mengikuti bertahun2 ketimbang bibir yang asal berucap. "cangkem angger muni".


i can't think straight now